Sabtu, 22 Oktober 2016

Efek Kontrol Glikemik Teradap Penyakit Periodontal Penderita Diabetes Mellitus

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang pada umumnya menimbulkan peradangan sebagai efek kontrol level glikemik pada penderita diabetes. Keparahan periodontitis pada penderita Diabetes Mellitus men-ingkatkan resiko pada kontrol glikemik yang buruk. Studi ini mendukung penampakan klinis.


Sebelumnya dan membuktikan secara epidemiologi terjadinya periodontitis yang parah adalah faktor resiko untuk kontrol glike-mik yang buruk. TNF α dan citokin lain ditemukan terkait dengan kerusakan periodontal telah dilaporkan men-ganggu aksi insulin dan berakibat perubahan metabolik selama terjadinya infeksi. Analisa yang ditunjukkan dis-ini mendukung kejadian periodontitis yang parah sebagai faktor resiko akibat kontrol glikemik yang buruk.


Penyakit Diabetes Mellitus, biasa dise-but dengan penyakit gula atau kencing ma-nis, merupakan penyakit kronis yang akan diderita pasien seumur hidupnya. Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan me-tabolisme karbohidrat karena defisiensi in-sulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah dan adanya gula dalam urine (glukosuria).1

Kondisi yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Mellitus akan memberikan dampak yang luas antara lain penyakit jantung, stroke, kerusakan pembuluh darah periph-eral, retinopati diabetes, nefropatik diabetes, serta neuropati diabetes, dan salah satu yang tercatat adalah penyakit periodontal.1
Penyakit periodontal adalah suatu keadaan peradangan dan degenerasi dari jar-ingan lunak dan tulang penyangga gigi dan bersifat kronis, kumulatif dan progressive. Etiology penyakit ini sangat komplek, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Umumnya penyebabnya adalah faktor lokal, namun akan menjadi lebih parah dengan keadaan sistemik yang kurang menguntungkan antara lain Diabetes Mellitus.2
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit sistemik yang dapat berperan seba-gai faktor resiko bagi terjadinya periodonti-tis dan akan memperparah kondisi kesehatan periodonsium.3
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara penyakit Dia-betes Mellitus dengan kondisi inflamantori oral atau periodontitis. Keduanya saling mempengaruhi. Diabetes Mellitus mening-katkan kemungkinan berkembangnya pen-yakit periodontal, sebaliknya periodontitis memperburuk kontrol glikemik pada orang dengan riwayat Diabetes. Pengobatan perio-dontal dapat mempengaruhi control glike-mik, dengan mengurangi beban bakteri dan respon inflamatori.3










BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Tinjauan Pustaka


Diabetes Mellitus adalah suatu sin-droma klinis yang ditandai dengan hyper-glikemia oleh defisiensi insulin yang abso-lute dan relative.4
Seseorang disebut Diabetes Mellitus, bila kadar gula darah (glukosa) pada plasma vena diatas 200 mg/dl dan darah kapiler diatas 200 mg/dl. Sedangkan kadar glukosa darah saat puasa diatas 126 mg/dl (plas-mavena) dan diatas 110 mg/dl (darah kapiler). Tingginya kadar gula darah adalah akibat ketidak normalan sekresi insulin dan aksi insulin. 1
Insulin merupakan hormon protein yang disekresi oleh sel beta Langerhans di pan-creas. Fungsi insulin sendiri sebagai reseptor bagi sel untuk menerima glukosa. Tanpa insulin glukosa tidak dapat masuk dalam sel sehingga kadar glukosa dalam darah men-ingkat.1
Insulin dapat mempengaruhi pembuluh darah secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh secara langsung, dengan mem-pengaruhi produksi sitokin proinflamasi. Sedangkan pengaruh tidak langsung dengan menurunkan kadar glukosa darah pada ting-kat selular, mengurangi sekresi citokin pro-inflamasi.5

Penyakit periodontal sendiri disebabkan oleh bakteri dalam plak gigi dan terdapat 10 spesies telah diidentifikasi sebagai bakteri pathogen pada penyakit periodontal, teru-tama bakteri batang gram negative. Actino-bacillus actinomycetescomitans, porphyro-monas gingivalis dan bacteriodes dihubung-kan dengan periodontitis. Lesi periodontitis menunjukkan inflamasi gusi dan juga de-struksi dari ligament periodontal dan tulang alveolar. Hal ini akan menyebabkan hi-langnya tulang dan migrasi apical dari pertemuan epitel sehingga terjadi pocket periodontal.4
Artikel terbaru menunjukkan bahwa pe-riodontitis dapat mempengaruhi kerentanan penyakit sistemik melalui 3 cara yaitu den-gan faktor resiko yang ditanggung bersama-sama, oleh adanya biofilm subgingival yang bertindak sebagai reservoir bakteri gram negative dan melalui periodontium yang bertindak sebagai mediator inflamasi .4

2.2 Jenis Diabetes

a. DM tipe 1 :


Diabetes yang timbul karena adanya kerusakan sel-sel beta pada pancreas. Pada penderita timbul defisiensi insulin secara absolute, yang disebabkan adanya reaksi outoimune karena kerusakan sel beta Langerhans di pancreas. Penderita biasanya mudah mengalami ketoacidosis dan terjadi fluktuasi kadar gula darah plasma. Jika tidak dirawat akan timbul manifestasi dan gejala : polyuria, polydipsia, dan polypagi, pruritis, kelemahan dan kelelahan.1,5

b. DM tipe 2 :


Penderita memiliki insulin dalam jum-lah normal atau berlebih namun terjadi ke-kurangan jumlah reseptor insulin sehingga glukosa sulit masuk dalam sel. Akibatnya sel kekurangan glukosa dan terladi pening-katan kadar gula darah. 1

c. DM Gestational :


DM yang timbul selama kehamilan (glucosa intolerance). Anak yang lahir dari ibu dengan DM gestational beresiko men-galami kegemukan dan diabetes pada usia muda.1

d. DM tipe lain:


Meliputi DM defek genetic fungsi sel beta, defek genetic kerja insulin, penyakit eksokrim pancreas, endikrinopati dan lain-lain.1

2.3 Komplikasi Diabetes Mellitus


Hiperglikemia yang terjadi pada Diabe-tes Mellitus bertanggung jawab terhadap timbulnya berbagai komplikasi. Hypergly-cemia menghasilkan terbentuknya formasi advanced glycation end product (AGEs) non ensimatik pada makromolekul jaringan. Akumulasi dari AGEs dalam plasma dan jaringan lunak pada penderita diabetes dapat dihubungkan pada timbulnya komplikasi diabetic. Terdapat beberapa spekulasi bahwa terbentuknya AGE yang berlebihan pada jaringan gingival menyebabkan permeabili-tas vascular yang lebih besar, kerapuhan serat kolagen dan terjadi kerusakan baik pada jaringan ikat nonmineralisasi dan tu-lang.3
Komplikasi jangka panjang dapat ter-jadi pada DM tipe 1 dan 2. Komplikasi makrovaskuler termasuk penyakit jantung, penyakit cerebrovascular dan penyakit pe-ripheral vascular. Komplikasi mikrovascular termasuk retinophaty, nephrophaty dan neu-ropathy. Komplikasi oral menunjukkan adanya luka yang sukar sembuh dan xerostomia, seperti halnya meningkatnya penyakit periodontal. 5
Penyakit periodontal telah ditetapkan sebagai komplikasi diabetes urutan keenam. Menurut Bridges dan kawan-kawan bahwa diabetes dapat mempengaruhi semua pa- rameter periodontal, termasuk skor bleeding, probing depth, hilangnya perlekatan dan tanggalnya gigi.6
Penelitian terbaru telah dilakukan untuk menentukan jika keberadaan penyakit perio-dontal mempengaruhi kontrol dari diabetes sendiri. Menurut Grossi dan kawan-kawan bahwa keefektifan kontrol infeksi periodon-tal pada penderita diabetes akan mengurangi tingkat AGEs dalam serum. Tingkat pen-gendalian glikemik merupakan faktor kunci. Kadar glukosa pada penderita Diabetes Mel-litus yang terkontrol dengan baik dapat menyebabkan penurunan terjadinya infeksi 6

2.4 Pengaruh Diabetes Mellitus Terhadap Jaringan Periodontal


Menurut Grossi dan Genco terben-tuknya advanced glycation end product (AGE) merupakan senyawa kimiawi yang berasal dari glukosa, secara irreversible, dan terbentuknya secara pelan tetapi kontinyu seiring peningkatan kadar glukosa darah. Penimbunan AGE dapat terjadi di dalam plasma dan jaringan, termasuk jaringan gin-gival pada penderita Diabetes Mellitus.3
Sel-sel pada endothelial, otot polos, neuron dan monosit memiliki sisi pengikat (binding site) AGE pada permukaannya yang dinamakan reseptor AGE (RAGE). Ikatan antara AGE dengan sel-sel endothe-lial menyebabkan terjadinya lesi vaskuler, trombosis, dan vasokonstriksi pada pende-rita DM. AGE yang telah berikatan dengan monosit akan meningkatkan kemoktasis dan aktivasi monosit yang diiringi dengan men-ingkatnya jumlah sitokin proinflamatori yang dilepas, seperti TNF-α, IL-1 dan IL-6. Ikatan AGE dengan RAGE pada fibroblast mengakibatkan gangguan remodeling jarin-gan ikat, sedangkan ikatan AGE dengan ko- lagen mengakibatkan menurunnya solubili-tas dan laju pembaharuan kolagen.3
Buruknya control gula darah dan men-ingkatnya pembentukan advanced glayca-tion end products menginduksi stress oksi-dan pada gingival sehingga memperparah kerusakan jaringan periodontal. 3
Beberapa penelitian yang menunjukkan pengendalian diabetes mellitus untuk mem-perbaiki kondisi penyakit jaringan periodon-tal telah banyak dilalukan. Penelitian yang dilakukan di Arab Saudi misalnya menun-jukkan hubungan antara penyakit periodon-tal dengan tingkat/kadar glukosa darah pada penderita DM tipe II, dimana tingkat keparahan penyakit periodontal semakin meningkat dengan adanya peningkatan ka-dar glukosa darah dan meningkatnya com-munity periodontal index of treatment needs (CPITN) score.7 Penelitian lainnya, menun-jukkan efek instruksi oral hygiene pada penderita DM type II dapat memberi efek positif pada kontrol metabolik penderita di-mana score fasting blood glucosa level (FBGL) dan score gingival crevicular fluid (GCF) berkurang.8. Penelitian dari Debora C dan kawan-kawan menunjukkan terapi non surgical pada pasien DM terbukti efektif menurunkan kadar gukosa dan menurunkan parameter klinik adanya infeksi periodon-tal.6
Menurut Christgau dan kawan-kawan terapi secara mekanik tidak akan memberi efek terhadap kadar glukosa hemoglobin (HbA1) jika control diabeticnya kurang/jelek. 8
Penyakit periodontal berat seringkali muncul bersamaan dengan Diabetes Melli-tus. Diabetes juga merupakan faktor p bab penyakit periodontal yang berat. Dapat juga terjadi sebaliknya adanya penyakit periodontal akan memperparah kondisi dia-betes. Penyakit periodontal mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit sistemik ter-masuk DM. Kebanyakan penelitian mempe-lajari hubungan antara infeksi oral dan pen-yakit sistemik yang berkaitan dengan pen-yakit periodontal sebagai infeksi oral yang paling umum.
Ditetapkan bahwa Diabetes Mellitus kemungkinan besar menjadi penyebab pen-yakit periodontal dibandingkan dengan non diabetes. Salah satu mekanisme yang me-mungkinkan mengenai mengapa diabetes dapat menyebabkan penyakit periodontal adalah adanya penimbunan glucose-mediated AGE yang mempengaruhi migrasi dan aktivitas fagositosis dari mononuclear dan polymorphonuclear phagochytic cells.6
DM cenderung meningkatkan susepti-bilitas terjadinya infeksi termasuk infeksi oral serta menurunkan efektifitas sel-sel yang bekerja untuk membunuh bakteri. Pen-ingkatan inflamasi pada DM disebabkan adanya peningkatan kadar level mediator inflamatori pada cairan gingival crevicular di kantong periodontal pada pasien DM yang tidak terkontrol, dibanding orang tanpa DM atau yang diabetnya terkontrol. Sitokin proinflamatori (TNF-α) memainkan peranan penting dalam proses ini. Periodontitis di-hubungkan dengan meningkatnya level TNF-α. Meningkatnya TNF-α dapat menye-babkan terbunuhnya sel-sel yang memper-baiki tulang dan jaringan ikat dan dapat mengeksaserbasi resistensi insulin dan memperburuk kondisi glikemik.1,9
Perubahan pada jaringan periodontal penderita diabetes sering terjadi pada pende-rita yang tidak terkontrol atau kurang baik kontrolnya termasuk buruknya kontrol kadar gula darah dan meningkatnya pembentukan AGE. AGE sendiri merupakan senyawa yang terbentuk dari glukosa seiring mening-katnya kadar glukosa darah. Penimbunan AGE bisa terjadi dalam plasma dan jarin-gan, termasuk gingival.6
Meningkatnya kadar gula darah dan peningkatan AGE menginduksi stress oksi-dan pada gingival sehingga kerusakan jarin-gan periodontal makin hebat.6




BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan


Keparahan periodontitis mempunyai re-siko dalam perkembangan diabetes, dan pengawasan infeksi penyakit periodontal sangat penting untuk jangka panjang pada penderita Diabetes Mellitus. Di dalam mulut penderita Diabetes Mellitus dapat mening-katkan jumlah bakteri sehingga menyebab-kan adanya kelainan jaringan periodontal.
Penelitian pada penderita Diabetes Mel-litus yang tidak terkontrol dapat mengaki-batkan terjadinya penyakit jaringan perio-dontal yang lebih parah. Kontrol diabetes meliputi cara perawatan periodontitis kronis yang telah terjadi pada penderita diabetes. Perawatan tersebut bertujuan untuk mencegah keparahan lebih lanjut dari pen-yakit periodontal dan untuk mencegah ke-lainan sistemik yang lebih parah.
Penanganan ataupun pengawasan penderita diabetes dengan kontrol kadar gula darah akan mempengaruhi keberhasilan perbaikan klinis. Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus yang terkontrol baik akan menurunkan terjadinya infeksi. Jadi faktor yang sangat berpengaruh terha-dap penurunan penyakit periodontal pada penderita Diabetes Mellitus dengan men-gendalikan kadar glukosa darah. Semakin rendah kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus makin baik kondisi jaringan periodontalnya.

3.2 Saran



     Kami sarankan agar penderita Diabetes Mellitus mengurangi kadar gula dari makanan yang banyak mengandung karbohidrat atau minuman seperti teh manis. Karena penderita Diabetes Mellitus sangat berpengaruh terhadap penyakit periodontal.


Daftar Pustaka

1.      Anonim, Mengenali Diabetes atau Kencing Manis, OTC Digest, Edisi 2, Tahun I, 9 Oktober 2006.

2.      Agtini MD, Epidemiologi dan Etiologi Penyakit Periodontal, Cermin Dunia Ke-dokteran No. 72, 1991.

3.      Saidina Hamzah Dalimunthe, Hubungan Timbal Balik Antara Periodontitis Den-gan Diabetes Mellitus, Dentika Dental Journal Vol 8, No. 2, 2003: 120-125

4.      LI X, Kolltveit KM, Tronstad L, and Ol-sen I, Systemic Diseases Caused By Oral Infection, Clin Microbial Review 2000 Oct; 13(4); 547-549.

5. Debora C. Matthews, DDS, Dip. Pe-rio,MSc.The Relationship Between Dia-betes and Periodontal Disease, J Can Dent Assoc. 2002; 68

















Sabtu, 12 Desember 2015

XII IPA 1 panen belimbing dan kerja bakti memperbarui taman kelas


Hari ini kelas XII IPA 1 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kandangan melakukan panen buah belimbing di halaman kelas, pohon belimbing tersebut telah lama tumbuh dari angkatan-angkatan terdahulu, dan pohon tersebut sudah sangat tua dan juga subur karena sering dirawat oleh kelas XII IPA 1. Tidak heran buah yang didapat sangat banyak dan terlihat sangat segar apabila diolah menjadi rujak, disamping itu mereka juga memanen tanaman rempah-rempah yaitu janar, satu toples penuh berhasil mereka kumpulkan dari halaman mereka.
Sebelumnya XII IPA 1 memang terkenal dengan taman kelas mereka, karena mereka sangat rajin dalam merawat halaman kelasnya. Bahkan pada hari ni, untuk mengisi waktu kosong pasca Ulangan Akhir Semester ( UAS ) mereka melakukan perubahan kembali pad ataman mereka. Sebelumnya sudah beberapa kali perubahan, dan mungkin yang terakhir ini merupakan perubahan yang paling hebat menurut Ketua kelas Ahmad Fajry, “Saya yakin perubahan taman kami yang kali ini merupakan yang paling luar biasa, karena dilakukan dengan penuh semangat dan kecintaan kami terhadap tanaman dan juga sekaligus sebagai media kami dalam melepas pikiran jenuh pasca melaksanakan UAS. Disini kami menggunakan waktu kosong pasca UAS untuk merawat tanaman kami, agar selalu terawat dan terjaga keasriannya, tidak seperti kelas lainnya” ucapnya dengan lantang.
Melihat seperti itu, timbul lah satu pertanyaan, Bagaimana nasib halaman mereka apabila mereka sudah lulus sekolah pada tahun 2016 nanti. Mengingat kelas X dan XI IPA 1 yang ada sekarang sepertinya kurang tertarik dan kurang  perduli, sulit dibayangkan apa akan terjadi, mungkin halaman yang indah dan subur ini akan menjadi halaman yang gersang dan penuh rumput liar, baru beberapa hari ini halaman kelas XII IPA 1 diitinggalkan karena pelaksanaan UAS di kelas yang berbeda bukan dikelas XII IPA 1 sendiri, sangat terlihat perbedaannya, rumput liar dimana-mana, lantai kotor, kursi berserakan dipelatar kelas dan lain-lain yang tidak enak dipandangan. Kita berharap semoga XII IPA 1 akan datang akan selalu menjaga dan merawat halaman seperti XII IPA 1 sekarang.
Berikut foto-foto kegiatan habis bersih-bersih halaman kelas XII IPA 1 yang dilakukan hari ini :




Kelas XII IPA 1
Halaman kelas
Pembuatan lahan untuk tanaman baru
Istirahat sehabis kerja

Halaman yang masih kotor
aktifitas istirahat
Dari depan pintu kelas
Panen belimbing oleh Radhia Shaleha
memangkas daun daun belimbing yang rimbun
Tanaman subur yang akan ditanam

Kamis, 03 Desember 2015

Cerita-cerita seru di Kelas XI sampai XII IPA 1 MAN 2 Kandangan

Kali ini saya akan berbagi cerita keceriaan dari kelas saya XI sampai XII IPA 1. Banyak cerita-cerita seru yang mewarnai kelas kami, dari cerita percintaan, perkelahian, usil-usilan, gila-gilaan, sedih, dan banyak lagi momen-momen yang takkan terlupakan selama kami sekolah di MAN 2 Kandangan dari kelas XI sampai XII IPA 1.

                Awal cerita, saat kenaikan kelas, sebelumnya kami sudah beberapa kali wajib melakukan konsultasi kepada guru BK, saat konsultasi banyak pertanyaana yang diajukan kepada kami sebelum pemilihan jurusan, misalnya cita-cita, mau melanjutkan kuliah kemana, dan lain –lain. Pada saat itu pemilihan jurusan masih dilihat dari nilai-nilai rapot, tidak seperti sekarang kurikulum 2013 dengan tes psikologi agar mengetahui minat sesungguhnya dari siswa. Di sekolah kami hanya tersedia 3 jurusan, yaitu IPA,IPS,Agama, dan yang paling bergengsi yaitu IPA. 

                Saya sejak awal memang sangat berminat dengan sains, sejak saya SD dan sampai sekarang, acara TV favorit saya dulu yaitu TV Edukasi, yang berisi semua hal mengenai Sains, dan itu sebabnya saya ingin masuk jurusan IPA sejak awal. Pada saat itu saya pernah merasa ragu bisa lolos masuk ke Jurusan IPA, karena kata orang jurusan IPA itu orang-orangnya pintar semua, dan saya merasa kurang dalam hal itu. Dengan tekad kuat saya belajar dan belajar agar bisa mendapatkan nilai rapot yang bagus agar bisa masuk jurusan IPA. Prestasi saya pada kelas X lumayan bagus, Alhamdulillah masuk 10 besar dari semester 1 dan 2. Pada kelas X saya tertarik semua pelajaran termasuk pelajaran IPS seperti Sosiologi dan Ekonomi, kedua mata pelajaran tersebut saya selalu mendapatkan nilai yang bagus dan selaluu mendapatkna nilai terbaik dikelas saya. Hari demi hari berlalu dan sampai pada kenaikan kelas, Alhamdulillah saya naik kekelas XI, dan pada hari itu juga pembagian jurusan, dan Alhamdulillah sekolah memutuskan saya masuk jurusan IPA.

                Hari pertama masuk jurusan Ipa memang agak beda dibanding jurusan lain, didalam semuanya memiliki tujuan visi dan misi dalam belajar, pada saat itu saya juga bertekad semakin serius. Kelas XI ibu wali kelas kami yaitu Ibu Juliyanti, beliau adalah guru matematika disekolah kami dan sekaligus wali kelas kami. System beliau dalam mendidik kami yaitu dengan membiasakan, beliau mencipatakan beberapa peraturan-peraturan yang harus ditaati, pokoknya pada kelas XI, kelas kamilah yang paling berbeda dari yang lain, peraturan yang tidak akan terlupakan yaitu seluruh laki-laki dikelas harus gundul, beliau perpendapat agar memberikan kesan baru pada kelas XI ini, tetapi itu hanya sekali, seterusnya boleh rambut seperti apa asal rapi dan tidak panjang.

                Semester 1 pertama telah berlalu dengan bnyak cerita, dimulai dari masuk murid baru dari Pondok Pesantren modern Darul Hijrah yaitu Muhammad Firdaus Saputra, hari ketiga sekolah di MAN 2 Kandangan, dia sudah punya gebetan kelas X, tidak usah disebut ya :D tapi padahal banyak cuma itu aja yang ketahuan hahaha, orangnya pada saat itu suka main-main handphone saat belajar, hingga pada suatu hari Rahmawati melaporkan kepada guru yang mengajar yaitu Ibu juliyanti kalau Putra (Muhammad Firdaus Saputra) sedang main HP, pada saat itu juga HPnya disita dan diberi hukuman satu bulan membersihkan WC sekolah, baru pertama masuk udah bikin masalah, haha itulah sebagian cerita dari kelas XI semester 1, sebenarnya banyak tapi karena terbatas waktu dan tenaga, jadi itu saja ya Hehe

                Semester 2 kelas XI juga banyak cerita yang menarik salah satunya yaitu membuat taman di Kelas kami. Pada hari itu seluruh siswa dikelas kami bekerja sama setiap hari pada jam kosong. Dari mulai membuat kolam ikan, kursi dibawah pohon dan menanam tanaman bunga lainnya, sampai-sampai terjadi perselisihan dengan kelas sebelah (XI IPA 2), sebenarnya itu hanya salah paham, jadi tidak usak diceritakan ya hehe. Kenangan membuat taman tersebut takkan terlupakan, saya sebagai Ketua kelas pada saat itu sangat bangga dan sangat berkesan dalam hidup saya, saya mengenal kerja sama, menghormati orang lain dan menjadi pemimpin yang baik pada saat itu. Akan tetapi saya sangat menyayangkan, taman yang kami buat dengan penuh cinta dan keceriaan sekarang terbengkalai dan tak terawat. Pada  saat ini kelas kami yang dulu digunakan oleh kelas X IPS, ya saya bisa memaklumi mereka masih belum bisa berpikir sendiri, ya dalam lubuk hati saya paling dalam, saya sangat menyayangkan , seandainya mereka mau merawat, kenangan itu akan selalu ada dan selalu hidup.

                Akhirnya sampai kenaikan kelas XII, dikelas XII ini saya memiliki tekad yang semakin kuat untuk menjadi orang yang sukses dikehidupan kedepan. Dikelas XII saya kembali ditunjuk menjadi ketua kelas yang ketiga kalinya, saya sebenarnya sudah lelah akan tetapi karena itu tanggung jawab jadi saya akan berusaha sekuat tenaga memimpin kelas. Sama seperti dahulu keceriaan dan banyak cerita menarik dikelas XII semester 1 saat ini. Wali kelas kami saat ini Bapak Syaroni sekaligus suami dari Ibu Juliyanti. Hampir setaip hari ibu Juliyanti berkunjung ke kelas kami, ya sama seperti dahulu, beliau selalu membimbing kami dan sampai sekarang. Di kelas XII ini kami membuat taman yang menurut saya sangat bagus di banding taman kelas lain, ya sepertinya hanya kelas kami yang suka berkebun, setiap hari kamis setelah pulang sekolah kami berkebun di taman kami tersebut, banyak kejadian yang sangat seru, dimulai dari Hidayatul Hasanah (Sanah) disengat lebah, mencabut akar pohon tua dari tanah dan saking semangatnya sampai ada yang terjepit ya masih orang yang sama yaitu Sanah hahaha, hari yang panas tidak menjadi kendala bagi kami, ini juga demi kenyaman kami dalam belajar, dan sebagai sarana belajar kami dalam mengenal lingkungan, kalau tidak ada seperti ini mungkin tidak akan pernah tau bagaimana rasanya berkebun. Ini adalah sebagian cerita kelas kami, padahal banyak sekali, tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga sampai disini saja, ini ada foto-foto kami waktu istirahat dengan selfi bersama.





Didepan kelas kami yang ada pagarnya itu
Hari kamis berkebun dengan ibu Juliyanti
Lapangan Upacara dan yang dibelakang itu kelas kami
Perilaku gokil dari saya dan fajri dengan selfi seperti itu
Panas terik matahari tidak membuat kami patah semangat
Inilah kami dengan penuh cerita menyenangkan dan kesedihan
XII IPA 1 I Love You